adopt your own virtual pet!

contact person

Rabu, 22 Oktober 2014

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU JENIS NESTED DAN SEQUENCED



BAB I
PENDAHULUAN

A      Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan terdapat istilah pembelajaran terpadu. Yang mana pembelajaran terpadu itu sangat membantu Para Guru. Tapi celakanya ada banyak guru yang tidak memahami dan mengetahui maksud dari pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu sendiri terdiri dari beberapa model. Dan dari setiap model yang ada mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing
Setiap tipe atau model dalam pembelajaran terpadu tidak mudah untuk dicari perbedaan, kelebihan maupun kekuranganya. Itu bisa saja di sebabkan karena tingkat pemahaman guru yang kurang luas atau terbatas tentang pengertian atau inti dari tiap-tiap tipe.
Sesuai dengan amanat KTSP, bahwa pembelajaran terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diapliksikan pada semua jenjang pendidikan, terutama pada jenjang pendidikan dasar. Saat ini pembelajaran terpadu sedang menjadi topik yang diperbincangkan dan merupakan suatu kewajiban bagi guru untuk mengetahui dan memahaminya secara mendalam.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang pembelajaran terpadu. Tepatnya pembelajaran terpadu model Nested (tersarang). Model pembelajaran tersebut adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasi pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam pembahasan akan diketahui dengan jelas mengenai karakteristik pembelajaran terpadu model Nested, kekurangan dan kelebihan dari model Nested, kegunaan pembelajaran terpadu model Nested, serta diharapkan bagi pembaca makalah ini akan dengan mandiri membuat atau menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mewujudkan pembelajaran terpadu model Nested. Sehingga guru tidak lagi susah untuk mengerti dan memahami arti dari pembelajaran terpadu dan juga dapat memahami model Nested.
Sequenced model atau model berurutan, adalah salah satu dari sepuluh model pembelajaran terpadu yang akan dibahas dalam makalah ini. Pembelajaran terpadu sendiri mempunyai sifat relalistis dengan menyajikan secara menyeluruh suatu topic atau tema pada kegiatan-kegiatan pembelajaran yang berhubungan satu dengan yang lainnya. Model Sequenced adalah model pembelajaran terpadu yang menekankan pada urutan karena adanya persamaan – persamaan konsep, walaupun mata pelajarannya berbeda. Dalam hal ini model Sequence membelajarkan beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan (konsepnya),sementara salah satu konsep tersebut tetap diajarkan secara terpisah.Hal itu dilakukan dengan cara mengatur ulang beberapa topik dan diurutkan agar dapat serupa satu sama lain.
Guru dan partner mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar dari keduanya. pada model ini kedua disiplin tetap murni. penekanannya khusus tetap pada domain bidang study, tetapi siswa mendapat keuntungan dari isi yang terkait.
B       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari pembelajaran terpadu model Nested ?
2.      Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu model Nested ?
3.      Apa Kelebihan pembelajaran terpadu model Nested ?
4.      Apa kekurangan pembelajaran terpadu model Nested ?
5.      Apa kegunaan pembelajaran terpadu model Nested ?
6.      Langkah-langkah apa sajakah yang harus dilakukan untuk mewujudkan pembelajaran terpadu model Nested ?
7.      Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran sequenced itu ?
8.      Adakah perbedaan model pembelajaran sequenced dengan model pembelajaran yang lainnya menurut Fogarty?
9.      Apa kelebihan dan kekurangan dari model pemebelajaran sequenced ?
10.  Kapan model pembelajaran sequenced dapat digunakan dalam proses belajar mengajar?
11.  Bagaimana cara penggunaan dan penyusunan model pembelajaran tersebut ?
C      Tujuan
1.   Memahami makna pembelajaran terpadu model Nested (tersarang);
2.   Mengetahui karakteristik pembelajaran terpadu model Nested (tersarang);
3.   Mengetahui kelebihan pembelajaran terpadu model  Nested (tersarang);
4.   Mengetahui kelemahan pembelajaran terpadu model Nested (tersarang);
5.   Mengetahui kegunaan pembelajaran terpadu model Nested (tersarang);
6.   Membuat atau menyusun langkah-langkah pembelajaran terpadu model Nested (tersarang).
7.   Untuk mengetahui model sequence
8.   Untuk mengetahui perbedaan model pembelajaran sequence dengan model
pembelajaran yang lainnya menurut fogarty
9.   Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran sequenced
10.  Untuk mengetahui kapan penggunaan model pembelajaran sequence dapat digunakan dalam proses mengajar
11.  Untuk mengetahui cara penggunaan dan penyusunan model pembelajaran sequence







BAB II
PEMBAHASAN
                                                   
A      Pembelajaran Terpadu Model Nested (Tersarang)
1.      Pengertian Pembelajaran terpadu model Nested
Pembelajaran terpadu model Nested adalah model pembelajaran yang mengintegrasikan kurikulum di dalam satu disiplin ilmu secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content). Keterampilan-keterampilan belajar itu meliputi keterampilan bepikir (thingking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill) Fogarty (1991: 23).
Model pembelajaran terpadu tipe Nested atau tersarang adalah integrasi desain guna memperkaya segala hal yang digunakan oleh guru supaya terlihat lebih terampil. Mereka tahu bagaimana untuk mendapatkan jarak tempuh yang paling efektif dari pelajaran apapun. Tapi, dalam pendekatan Nested untuk instruksi perencanaan diperlukan beberapa sasaran yang tepat untuk belajar siswa. Namun, integrasi Nested mengambil keuntungan dari kombinasi alam sehingga tugas tersebut tampaknya cukup mudah.
Model Sarang (Nested) adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berpikir dan keterampilan mengorganisasi. Artinya memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan proses, sikap dan komunikasi.
Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa aspek  kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain. Model ini dapat digunakan bila guru mempunyai tujuan selain menanamkan konsep suatu materi tetapi juga aspek keterampilan lainnya menjadi suatu kesatuan.
Dengan menggabungkan atau merangkaikan kemampuan tertentu pada ketiga cakupan tersebut akan lebih mudah mengintegrasikan konsep dan sikap melalui aktivitas yang telah terstruktur.
2.      Karakteristik Pembelajaran Terpadu Model Nested (Tersarang)
Menurut Depdikbud (1996:3) pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa karakteristik atau ciri - ciri, yaitu :
a.       Holistik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi. Pada gilirannya nanti, hal ini akan membuat siswa menjadi lebih arif dan bijaksana di dalam menyikapi atau menghadapi kejadian yang ada di depan mereka.
b.      Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemata. Hal ini akan berdampak kepada kebermaknaan  dari materi yang dipelajari. Siswa mampu menerapkan perolehan belajarnya untuk memecahkan masalah-masalah yang muncul di dalam kehidupannya.
c.       Otentik
Pembelajaran terpadu juga memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetauhuan yang diperoleh sifatnya menjadi lebih otentik. Misalnya, hukum pemantulan cahaya diperoleh siswa melalui kegiatan eksperimen. Guru lebih banyak bersifat sebagai fasilitator dan katalisator, sedang siswa bertindak sebagai actor pencari informasi dan pengetahuan. Guru memberikan bimbingan kearah mana yang dilalui dan memberikan fasilitas seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut.
d.      Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosianal guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus menerus belajar.
Disamping itu pembelajaran terpadu menyajikan beberapa keterampilan dalam suatu proses pembelajaran. Selain mempunyai sifat luwes, pembelajaran terpadu memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
Sedangkan menurut Trianto, Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk sebuah kegiatan awal. Seperti yang dicontohkan Fogarty (1991:28) untuk jenis mata pelajaran sosial dan bahasa dapat dipadukan keterampilan berpikir (thingking skill) dengan keterampilan sosial (social skill). Sedangkan untuk pelajaran sains dan matematika dapat dipadukan keterampilan berfikir  (thingking skill) dan keterampilan mengorganisir (organizing skill) (2012: 45).
Sub-sub keterampilan yang dapat dilakukan melalui model nested yang dikutip oleh Irianto dalam Model Pembelajaran Terpadu dari Forgaty dapat dilihatkan pada tabel dibawah ini.
UNSUR - UNSUR KETERAMPILAN BERPIKIR, KETERAMPILAN SOSIAL DAN KETERAMPILAN MENGORGANISASI
Thinking Skill
Social Skill
Organizing Skill
Prediction
Inference
Hypothesize
Canmpare / contrast
Classify
Generalize
Prioritize
Evaluate
Attentive listening
Clarifying
Paraphrasing
Encouraging
Acceptin ideas
Disagreeing
Concensus seeking
Summarizing
Web
Venn diagram
Flow chart
Cause – effect circle
Agree / disagree chart
Grid / matrix
Concept map
Fish bone

3.      Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terpadu Model Nested
Dengan mengumpulkan (nesting) dan mengelompokkan (clustering) sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar, belajar siswa diperkaya dan ditingkatkan. Biasanya, pemusatan pada isi, strategi berpikir, keterampilan sosial, dan ide - ide yang secara tidak sengaja juga ditemukan. Pada hari-hari yang terlalu padat, kurikulum yang menumpuk, serta jadwal yang ketat, guru yang berpengalaman dapat mencari latihan - latihan yang tepat yang dapat menjadi kegiatan belajar dalam bidang yang beragam.
Model nested memberikan perhatian yang dibutuhkan untuk beberapa bidang pada waktu yang bersamaan, dan tidak membutuhkan beban waktu tambahan untuk bekerja dan merencanakan dengan guru yang lain. Dengan model ini, seorang guru secara mandiri dapat memberikan integrasi kurikulum yang luas.
a.       Kelebihan pembelajaran terpadu model Nested yaitu :
1)      Guru dapat memadukan beberapa keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran.
2)      Pembelajaran semakin berkembang dan diperkaya dengan menjaring dan mengumpulkan sejumlah tujuan dalam pengalaman belajar siswa.
3)      Pembelajaran dapat mencakup banyak dimensi dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide lain yang ditemukan.
4)      Memberikan perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak memerlukan penambahan waktu sehingga guru dapat memadukan kurikulum secara luas.
b.      Kekurangan pembelajaran terpadu model Nested
Model nested ini muncul dari kealamiahannya. Dengan mengumpulkan dua, tiga, atau empat target belajar dalam satu latihan mungkin membingungkan siswa jika pengumpulan ini tidak dilakukan secara hati - hati.
Prioritas konseptual dari latihan mungkin menjadi tidak jelas karena siswa diarahkan untuk melakukan banyak tugas belajar pada waktu yang bersamaan. Model nested ini sangat cocok digunakan guru yang mencoba menanamkan keterampilan berpikir dan keterampilan kooperatif dalam latihan - latihan mereka. Menjaga tujuan isi tetap pada tempatnya, sementara menambahkan fokus berpikir dan keterampilan sosial, akan meningkatkan pengalaman belajar secara keseluruhan.
4.      Kegunaan Pembelajaran Terpadu Model Nested
Model nested sangat tepat digunakan oleh guru yang sedang mecoba memasukkan keterampilan berpikir danketerampilan bekerja sama kedalam isi pelajaran dalam konten-konten tertentu. Sehingga guru akan terus berusaha agar tataran belajar tepat, pemikiran dan tindakan pembelajaran akan tetap fokus dalam keterampilan berpikir dan keterampilan sosial serta akan meningkatkan pula pengalaman belajar secara keseluruhan. Sekarang keahlian khusus dalam 3 wilayah konsep dan sikap berintegrasi akan mudah dilalui dalam kegiatan terstruktur.
Model pembelajaran nested telah diujicobakan oleh beberapa guru untuk menanamkan kecakapan berpikir dan kecakapan bekerja sama dalam suatu mata pelajarannya. Dengan menjaga agar tujuan utama tetap tercapai, sementara dengan menambahkan kecakapan hidup yang lain dengan tujuan supaya tercapai juga kecakapan sosialnya, maka akan memperkaya isi dan makna pelajaran tersebut. Mengintegrasikan kecakapan berbicara misalnya pada 3 bidang konsep yang terpadu, maka siswa akan dengan mudah menguasai mata pelajarannya sebagai suatu kegiatan yang terstruktur.
5.      Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Nested
Model nested di sekolah dasar dapat diterapkan khususnya di kelas tinggi, yang sudah pasti semuanya disesuaikan dengan tingkat perkembangan pemahaman siswa. Dalam implementasinya, diawali dengan menentukan konten yang ingin dicapai dalam satu mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan. Dengan menggunakan pokok bahasan / sub pokok bahasan sebagai bingkai untuk menyarang keterampilan, konsep dan perilaku yang diharapkan tercapai.
Kemudian menentukan keterampilan-keterampilan lain yang akan dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setelah hal ini dilakukan maka ditentukan langkah-langkah pembelajaran yang diperlukan sebagai strategi pembelajaran dengan mengintegrasikan setiap keterampilan yang akan dikembangkan. Oleh karena itu, guru harus menyusun langkah-langkah pembelajaran secara sistematis sehingga pembelajaran terpadu yang diterapkan tidak membingungkan peserta didik ketika belajar di sekolah.
6.      Langkah-Langkah Pembelajaran Terpadu model Nested
Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) mengikuti tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
a.       Tahap Perencanaan
1)      Menentukan jenis mata pelajaran dan jenis keterampilan yang dipadukan.
Karakteristik mata pelajaran menjadi pijakan untuk kegiatan awal. Seperti contoh yang diberikan Fogary (1991:28) untuk jenis mata pelajaran sosial dan bahasa dapt dipadukan keterampilan berpikir dengan keterampilan sosial. Sedangkan untuk mata pelajaran sains dan matematika dapat dipadukan keterampilan berpikir dan keterampilan mengorganisir.
2)      Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator.
Langkah ini akan mengarahkan guru untuk menentukan sub keterampilan dari masing-masing keterampilan yang dapat diintegrasikan dalam suatu unit pembelajaran.
3)      Menentukan sub keterampilan yang dipadukan
Secara umum katerampilan-keterampilan yang harus dikuasai ada tiga, yaitu: (1) keterampilan berpikir, (2) keterampilan sosial, dan (3) keterampilan mengorganisasi.
4)      Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator)
Berdasarkan kompetensi dasar dan sub kterampilan yang telah dipilih dirumuskan tujuan pembelajaran khusus (indikator). Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kaidah penulisan tujuan pembelajaran khusus (indicator) yang meliputi; audience, baehaviour, condition dan degree.
5)      Menentukan langkah-langkah pembelajaran
Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru untuk mengintegrasikan setiap sub keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.
b.      Tahap  Pelaksanaan
Dalam Depdiknas (1996:6), prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran terpadu, meliputi :
1)      Guru hendaknya tidak menjadi single actor yang mendominasi dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran memungkinkan siswa menjadi pelajar mandiri
2)      Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok
3)      Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam proses perencanaan.
Tahap pelaksanaan pembelajaran mengikuti skenario langkah-langkah pembelajaran, menurut Muchlas (2002:7), tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topic dalam pembelajaran terpadu. Artinya dalam satu tatap muka dipadukan beberapa model pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus memahami model-model pebelajaran terpadu dengan baik.
c.       Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaaluasi hasil pembelajaran. Tahap evaluasi menurut Depdiknas (1996:6) hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran terpadu.
1)      Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping bentuk evaluasi lainnya
2)      Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan criteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.
B       Model Sequenced
1.      Pengertian model Sequenced
Model sequenced adalah salah satu dari lima model pembelajaran terpadu di dalam lintas beberapa mata pelajaran yang paling sederhana. Kelima model ini disusun dari yang agak sederhana hingga yang rumit dalam lebih dari satu mata pelajaran. Kelima model itu ialah (1) model sequenced seperti yang akan kita bahas, (2) model shared, (3) model webbed (4) model threaded, dan (5) model integrated.
Secara bahasa, “sequenced” adalah rangkaian, urutan, atau tingkatan.Sequenced  adalah susunan bahan ajar yang terdiri atas topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik terkandung ide pokok yang relevan dengan tujuan. Dengan artikulasi yang terbatas lintas disiplin, guru dapat mengatur kembali urutan topik sehingga unit-unit yang mirip bersinggungan dengan yang lainnya.Dua disiplin terkait dapat diurutkan sehingga isi bidang studi dari keduanya dapat diajarkan secara pararel. Dengan melakukan pengurutan di mana topik-topik diajarkan, aktivitas yang satu meningkatkan yang lain.
Dengan demikian, dua atau lebih guru dapat saling menyusun urutan konsep pelajaran yang akan diajarkan, kemudian memadukan dengan urutan konsep yang telah dibuat oleh guru yang lain terhadap pelajaran yang diasuhnya.
Dengan dibuat suatu urutan yang saling bersinggungan antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lain, akan membantu siswa lebih mudah memahami terhadap apa yang disampaikan oleh guru.
2.      Perbedaan Model Sequenced dengan model Pembelajaran Terpadu yang Lainnya
No.
Model Pembelajaran Terpadu
Keterangan
1.
Fragmented
Pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja
2.
Connected
Harus menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu
3.
Nested
Pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran
4.
Sequenced
Model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara paralel
5.
Shared
Bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
6.
Webbed
Tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.
7.
Threaded
Model pemaduan bentuk keterampilan. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang diesbut meta-curriculum.
8.
Integrated
Pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
9.
Immersed
Dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya
10.
Networked
Model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda


3.      Kelebihan Model Sequenced
John Adams pernah berkata “The textbook is not moral contract that teachers are obliged to teach – teachers are obliged to teach childrens”. Kurang lebih artinya ialah ”buku teks tersebut bukan kontrak moral yang guru berkewajiban untuk mengajar melainkan guru wajib untuk mengajar anak-anak. Maksudnya ialah dalam menyampaikan pelajaran, seorang guru tidak harus terurut seperti yang ada dibuku, tetapi guru dapat menyusun ulang sehingga murid akan lebih memahami karena bersinggungan dengan pelajaran yang lain diwaktu yang bersamaan. Namun sayangnya, guru lebih senang untuk mengikuti pola dan  atau tata letak teks yang telah ada di buku, mulai dari halaman pertama hingga halaman terakhir tanpa mau menyusun ulang. Meskipun pada suatu kasus atau pelajaran tertentu, mengikuti alur pada buku akan lebih baik, namun pada kasus yang lain bisa jadi itu kurang baik, sehingga guru harus kreatif untuk menyusun ulang.
Dengan membuat urutan yang baru, mungkin akan menghasilkan susunan konsep yang lebih logis dibandingka dengan susunan yang ada dibuku. Ketika susunan itu dipadukan dengan pelajaran yang lain, akan terparalelkan dan saling bersinggungan. Sehingga akan mempermudah siswa dalam belajar, dan akan bermanfaat bagi guru.
Beberapa topik diatur ulang serta diurutkan agar dapat serupa satu sama lain. Artinya, beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan, sementara salah satu konsep tersebut tetap diajarkan dalam mata pelajaran terpisah. Misalnya, seorang guru Bahasa Indonesia membahas tentang novel berlatar belakang sejarah perjuangan yang menggambarkan suatu masa di jaman lampau, sementara guru Sejarah mengajarkan juga masa perjuangan yang sama di jaman lampau yang dibahas guru Bahasa Indonesia.
Dengan mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan yang sudah dibuat oleh buku teks. Dengan cara ini, guru-guru dapat membuat keputusan kritis mengenai isi. Dari sisi siswa, pengurutan yang sengaja dari topik-topik yang terkait dari disiplin-disiplin membantu mereka membuat pemahaman. Pengintegrasian ini membantu transfer belajar.
Suatu model  yang dibuat oleh manusia tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan model pembelajaran sequenced. Adapun kelebihan model sequenced seperti yang telah diuraikan diatas, dapat kita simpulkan sebagai berikut :
a.       Beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan terparallel sehingga akan terjadi persinggungan isi materi.
b.      Guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan dibuku.
c.       Membantu siswa mempermudah pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh guru.
d.      Menambah kreatif guru untuk menganalisis urutan suatu pokok bahasan.
e.       Mempererat hubungan antarguru mata pelajaran yang berbeda.
f.       Aktivitas pada satu pelajaran akan  meningkatkan pelajaran yang lainnya.
4.      Kekurangan Model Sequenced
Selain mempunyai keuntungan atau kelebihan, model sequenced, juga mempunyai kekurangan.  Beberapa kekurangan model sequenced antara lain sebagai berikut :
a.       Dibutuhkannya kompromi dari beberapa guru mata pelajaran yang berbeda untuk membentuk model. Tidak mudah tentunya, mengkolaborasikan urutan pokok bahasan dari masing – masing guru. Terlebih lagi waktu yang diberikan pada setiap mata pelajaran tidaklah sama. Dengan demikian, setiap pokok bahasan pada pelajara yang berbeda, tidak akan selesai pada waktu yang relatif bersamaan.
b.      Guru-guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum. Otonomi adalah  kewenangan atau kemandirian, yaitu kemandirian dalam mengatur dan mengurus dirinya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Selama ini, kurikulum telah dibuat pada tingkat sekolah, dan tidak pada tingkat pengajar. Meskipun setiap guru diberi hak otonomi untuk menyusun urutan kurikulum, belum tentu mereka dapat membuatnya dengan professional dan kreatif.
c.       Untuk membuat urutan sesuai dengan apa yang terjadi terakhir membutuhkan kolaborasi dan fleksibilitas dari semua orang yang terlibat. Tentu ini tidaklah mudah.
5.      Penggunaan dan Cara Penyusunan Model Sequenced
Model sequenced  ini berguna pada tahap awal proses integrasi ( pembauran ), yang menggunakan dua bidang disiplin yang secara mudah dikaitkan dengan yang lainnya. Guru, bekerja dengan seorang partner, mulai membuat daftar isi kurikuler secara terpisah. Kemudian, tim ini mencoba untuk menyulap potongan-potongan isi yang terpisah sampai keduanya dapat “match up”. Mereka mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar dari keduanya.Pada model ini, kedua disiplin tetap murni.Penekanan khusus tetap pada domain bidang studi, tetapi siswa mendapat keuntungan dari isi yang terkait.
Untuk menyusun bahan ajar yang sesuai dengan model sequenced, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain :
a.       Kronologis
b.      Kausal
c.       Struktural
d.      Logis dan Psikologis (deduktif, induktif)
e.       Spiral
f.       Rangkaian ke belakang
g.      Hirarkhi belajar














BAB III
PENUTUP

A      Kesimpulan
Dari uraian pada bab pembahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan, bahwa kurikulum dan pembelajaran ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan. model pembelajaran sequenced  susunan bahan ajar yang terdiri atas topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik terkandung ide pokok yang relevan dengan tujuan . Seperti halnya model – model pembelajaran yang lain, model pembelajaran sequenced mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari model sequenced diantaranya : beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan, guru dapat membuat prioritas kurikuler, membantu siswa mempermudah pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh guru, menambah kreatif guru untuk menganalisis urutan suatu pokok bahasan, mempererat hubungan antarguru mata pelajaran yang berbeda dan evektivitas pada satu pelajaran akan  meningkatkan pelajaran yang lainnya.
B       Saran
Sedangkan kekurangannya antara lain, dibutuhkannya kompromi dari beberapa guru mata pelajaran yang berbeda untuk membentuk model, guru-guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum, dan untuk membuat urutan sesuai dengan kejadian-kejadian yang terakhir membutuhkan kolaborasi dan fleksibilitas dari semua orang yang terlibat. Yang semua itu sulit untuk diselesaikan. Cara untuk menyusun bahan ajar sesuai dengan model sequenced dapat dilakukan seperti ; kronologis, kausal, structural, logis dan Psikologis (deduktif, induktif), spiral, rangkaian ke belakang, dan hierarkhi belajar.

5 komentar: