RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
Pendidikan : SD Negeri...
Kelas/
Semester : IV/ 1 (satu)
Tema/
Subtema : Indahnya Kebersamaan/
Keberagaman Budaya Bangsaku
Alokasi
Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35
menit)
A.
Kompetensi
Inti (KI)
1.
Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2.
Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3.
Memahami pengetahuan faktual dengan
cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B.
Kompetensi
Dasar dan Indikator
SBdP
Kompetensi
Dasar
3.3 Mengenal
tari-tari daerah dan keunikan geraknya
4.10 Memperagakan makna gerak ke dalam bentuk tari
bertema dengan mengacu pada gaya
tari daerah berdasarkan ruang gerak
Indikator
3.3.1 Menjelaskan (asal, keunikan
gerakan) salah satu tarian adat (tari Kipas)
BahasaIndonesia
Kompetensi
Dasar
3.1 Menggali informasi dari teks
laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi
panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.1 Mengamati, mengolah, dan
menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak,
energi panas, bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih
dan memilah kosakata baku
Indikator
3.1.1 Menjelaskan persamaan antara
dua rumah adat yang disajikan
3.1.2 Menjelaskan perbedaan antara
dua rumah adat yang disajikan
Matematika
Kompetensi
Dasar
3.12 Mengenal sudut siku-siku
melalui pengamatan dan membandingkannya dengan sudut
yang berbeda
4.13 Merepresentasikan sudut lancip
dan sudut tumpul dalam bangun datar
Indikator
4.13.1 Membedakan jenis sudut
lancip, tumpul, dan siku-siku
4.13.2 Mengukur besar sudut dengan
menggunakan busur
4.13.3 Mendeskripsikan bentuk-bentuk
sudut
C.
Tujuan
Pembelajaran
1.
Setelah membaca teks dan mengamati
gambar, siswa mampu menjelaskan perbedaan
antara dua
rumah adat dengan benar.
2.
Setelah membaca teks dan mengamati
gambar, siswa mampu menjelaskan persamaan
antara dua
rumah adat dengan benar.
3.
Setelah bereksplorasi, siswa mampu
membedakan jenis sudut lancip, tumpul, dan siku-siku dengan benar.
4.
Setelah bereksplorasi, siswa mampu
mengukur besar sudut dengan menggunakan busur dengan benar.
5.
Setelah membaca teks dan berdiskusi,
siswa mampu menjelaskan (asal, keunikan gerakan) salah satu tarian adat (tari
Kipas) dengan benar.
D.
Materi
Pembelajaran
B.Indonesia : Membaca
Matematika : Sudut
SBdP :
Gerakan Tarian
E.
Metode
dan Pendekatan Pembelajaran
Metode : Tanya Jawab dan Diskusi
Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, eksperimen,
mengasosiasi, dan mengkomunikaasikan)
F.
Media,
Alat, dan Sumber Belajar
Media :
Busur, penggaris, dan benang.
Sumber Belajar : Indahnya
Kebersamaan Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum
2013,
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014).
G.
Langkah-langkah
Pembelajaran
Kegiatan
|
Deskripsi
Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Pendahuluan
|
1.
Guru membuka pelajaran dengan
menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka.
2.
Guru meminta salah seorang siswa
untuk memimpin doa
3.
Guru melakukan apresiasi sebagai
awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti.
4.
Guru memberi motivasi kepada siswa
agar semangat dalam mengikuti pebelajaran yang akan dilaksanakan.
5.
Siswa mendengarkan penjelasan dari
guru kegiatan yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan dicapai
dari kegiatantersebut dengan bahasa yang sederhana dan dapat dipahami.
|
10 menit
|
Inti
|
1.
Siswa membaca teks tentang rumah
adat dan mengamati bentuknya.
Rumah Panjang merupakan
rumah tradisional suku Dayak Kalimantan. Rumah ini memiliki bentuk memanjang
dengan panjang kurang lebih 50 meter. Keunikan rumah ini terlihat dari bentuk
bangunannya yang panjang. Banyak kepala keluarga yang tinggal didalamnya.
Namun sayang sekali, rumah unik seperti ini sudah jarang ditemukan. Hanya
beberapa bangunan saja yang bertahan dan masih berpenghuni.
Rumah Lontik
merupakan rumah adat Riau, disebut juga Rumah Lancang. Bentuk atapnya
melengkung ke atas, agak runcing, seperti tanduk kerbau. Dindingnya miring
seperti perahu atau lancang. Hal itu melambangkan penghormatan kepada Tuhan
dan sesama. Rumah adat Lontik dipengaruhi oleh kebudayaan Minangkabau. Rumah
ini banyak terdapat di daerah perbatasan Sumatra Barat. Jumlah anak tangga
Rumah Lontik biasanya berjumlah ganjil.
2.
Siswa membuat 2 pertanyaan
berdasarkan teks tentang Rumah Panjang dan Rumah Lontik, kemudian menukarkan
pertanyaan tersebut dengan teman sebelahnya untuk dijawab.
3.
Siswa mencari persamaan dan
perbedaan dari dua rumah adat yang disediakan. (Penilaian no. 3)
4.
Siswa menemukan sudut lancip,
tumpul, dan siku-siku. Siswa menunjukkan jawabannya dengan cara melingkari
sudut yang dimaksud dan memberinya nama.
5.
Siswa saling mengonfirmasikan
jawabannya dengan pasangannya. Guru memberikan penguatan terhadap
jawaban-jawaban siswa.
Dua sinar garis yang memiliki titik pangkal yang sama akan membentuk
suatu sudut. Titik pangkal yang sama
itu disebut titik sudut, sedangkan dua sinar garis disebut sisi-sisi sudut.
Jenis-Jenis Sudut
1. Sudut Lancip
Suatu sudut disebut sudut lancip jika ukuran sudutnya antara 0 dan 90
derajat (0 < sudut lancip < 90 ). Sudut-sudut berikut adalah sudut
lancip.
2. Sudut Tumpul
Suatu sudut disebut sudut tumpul jika ukuran sudutnya antara 90 dan
180 derajat (90 < sudut tumpul < 180 ). Sudut-sudut berikut semuanya
adalah sudut tumpul.
3. Sudut Siku-Siku
Suatu sudut disebut sudut siku-siku jika ukurannya adalah 90 derajat.
6.
Untuk melatih daya analisis dan
kemampuan bernalar, guru memberikan pertanyaan tambahan:
-
Mengapa bentuk atap sebuah rumah
memiliki besar sudut yang berbeda?
-
Apa pengaruhnya?
(Penilaian no. 2)
7.
Siswa memperhatikan benda,
misalnya buku, meja, dan papan tulis yang ditunjukkan guru.
8.
Siswa menerka jenis sudut pada
benda itu.
9.
Guru menunjukkan cara menghitung
besar sudut benda di depan kelas untuk membuktikan jenis sudut pada benda
dengan menggunakan busur. (Penilaian no. 1)
Mengukur Sudut
Suatu busur, seperti pada gambar berikut, biasanya digunakan
untuk mengukur sudut. Bentuknya berupa setengah lingkaran dan memiliki dua
skala yang ditandai dari 0º sampai 180º.
Untuk mengukur sudut ABC, tempatkan busur sehingga sudut titik
pusatnya terletak di atas titik sudut B; dan alas dari busur tersebut
berimpit dengan sisi BA,
Kita menggunakan skala bagian dalam untuk menentukan ukuran sudut ABC,
sehingga dari situ kita melihat bahwa sudut tersebut berukuran 60º. Kita
tuliskan fakta ini sebagai berikut.
ABC = 60o
Untuk menentukan ukuran sudut PQR, letakkan busur seperti semula dan
gunakan skala bagian luar.
Dengan cara itu, kita mengetahui bahwa sudut PQR berukuran
120º. Kita tuliskan fakta ini dengan PQR =120o
10. Siswa
mencari 5 benda yang ada di sekitar mereka dan mengisi tabel (sesuai yang
tertera pada buku siswa).
11. Siswa
menerka besar dan jenis sudut (sudut lancip, tumpul, dan siku-siku) sesuai
dengan benda yang mereka pilih. Siswa kemudian mengurutkan benda-benda
tersebut berdasarkan besar sudut (bisa mulai dari yang terkecil hingga yang
terbesar atau sebaliknya).
12. Siswa
membuktikan jenis sudut pada setiap benda dengan cara mengukur besar sudut
tiap benda dengan menggunakan busur dan memeriksa apakah terkaan mereka
benar.
13. Siswa
membaca dan menjawab pertanyaan berdasarkan teks tarian tradisional.
(Penilaian no. 4)
Tari Kipas Pakarena
merupakan kesenian tari yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini
sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas
Kerajaan Gowa. Kisahnya berawal dari perpisahan antara penghuni Boting Langi
(negeri khayangan) dan penghuni Lino (bumi) pada zaman dahulu. Konon, sebelum
berpisah, penghuni Boting Langi sempat mengajarkan kepada penghuni Lino cara
menjalani hidup, seperti bercocok tanam, beternak, dan berburu. Cerita itu
diabadikan dalam gerakan tarian. Makna gerakan tari Kipas Pakarena, seperti gerakan
berputar searah jarum jam, melambangkan siklus hidup manusia. Gerakan naik turun
mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas. Cara
menari yang lembut mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh,
dan hormat. Secara keseluruhan gerakan tari ini mengungkapkan rasa syukur.
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang kamu ketahui tentang tari Kipas Pakarena?
2. Bagaimana makna gerakan dalam tari Kipas Pakarena?
14. Siswa
dapat mencoba gerakan tarian tersebut dengan bimbingan guru.
15. Bersama
teman kelompoknya, siswa menemukan gerakan-gerakan beserta jenis-jenis sudut
yang dihasilkannya. Gambar harus memuat ketiga jenis sudut dan menyebutkan
besarannya.
16. Siswa
dapat mempraktikannya terlebih dahulu.
17. Bersama
teman kelompoknya, siswa menemukan gerakan-gerakan beserta jenis-jenis sudut
yang dihasilkannya. Gambar harus memuat ketiga jenis sudut dan menyebutkan
besarannya.
18. Siswa
dapat mempraktikannya terlebih dahulu.
19. Siswa menjawab
pertanyaan perenungan yang ada pada buku siswa.
20. Guru dapat
menambahkan pertanyaan perenungan berdasarkan perenungan di halaman 150.
|
155 menit
|
Penutup
|
1.
Siswa bersama-sama guru membuat
rangkuman/ simpulan dari kegiatan hari itu.
2.
Siswa melakukan perenungan dengan
menjawab pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa.
3.
Guru meminta salah seorang siswa
ubtuk memimpin doa.
|
10 menit
|
H.
Penilaian
1.
Daftar
periksa untuk sudut dalam gambar gerakan dan mengukur sudut. (Matematika)
Kriteria Penilaian
|
Ketercapaian
|
|
Ya
|
Tidak
|
|
Siswa dapatmenerapkan
pemahaman sudut lancip, tumpul, dan siku-siku dalam gambar.
|
|
|
Siswa dapat
mengukursudut dengan tepat
|
|
|
2.
Rubik
Diskusi
Kriteria
|
Bagus
Sekali
|
Cukup
|
Berlatih
Lagi
|
Mendengarkan
|
Selalu mendengarkan
teman yang sedang
(3)
|
Mendengarkan teman yang
berbicara namun sesekali
masih perlu diingatkan.
(2)√
|
Masih perlu diingatkan
untuk mendengarkan
teman yang sedang
berbicara.
(1)
|
Komunikasi non verbal (kontak
mata, bahasa tubuh, ekspresiwajah, suara)
|
Merespons dan
menerapkan komunikasi
non verbal dengan tepat.
(3)√
|
Merespons dengan tepat
terhadap komunikasi non
verbal yang ditunjukkan
teman.
(2)
|
Membutuhkan bantuan
dalam memahami bentuk
komunikasi non verbal
yang ditunjukkan teman.
(1)
|
Partisipasi (menyampaikan ide, perasaan,
pikiran)
|
Isi gagasan menginspirasi
teman. Selalu mendukung
dan memimpin saat
diskusi.
Merespons sesuai dengan
topik
(3)
|
Berbicara dan
menerangkan secara rinci,
Merespons sesuai dengan
topik.
Isi gagasn kurang
mengispirasi teman
(2)
|
Jarang berbicara
selama proses diskusi
berlangsung.
(1)√
|
Keruntutan berbicara
|
Menyampaikan
pendapatnya secara runtut
dari awal hingga akhir.
(3)
|
Menyampaikan
pendapatnya secara runtut,
tetapi belum konsisten.
(2)√
|
Masih perlu berlatih
untuk berbicara secara
runtut.
(1)
|
Catatan:
Centang(√) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Penilaian: total nilai x 10
12
Contoh: 2+3+1+2 x 10 =
8 x 10 = 6,7
12 12
3.
Daftar
periksa untuk sikap menunjukan keberagaman. (Bahasa Indonesia)
Kriteria Penilaian
|
Ketercapaian
|
|
Ya
|
Tidak
|
|
Menuliskan dua
perbedaan rumah adat
|
|
|
Menuliskan dua
persamaan rumah adat
|
|
|
4. Lembar kerja menjawab pertanyaan
dalam teks dinilai dengan nilai angka. (SBdP)
5. Penilaian sikap (toleransi, rasa
ingin tahu, dan teliti). Contoh terlampir di halaman 151.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar